Imanullah Akbar Izza Patria, Siswa MTs Surya Buana Pembuat Desaining “Akbar Detector” For Checking Bacterial in The Liquid Wakili Indonesia di Korea, Raih Medali Perak

MALANG KOTA – Peribahasa buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya, benar-benar adanya. Adalah Imanullah Akbar Izza Patria, siswa MTs Surya Buana Malang. Putra dari pasangan Tantowi Djauhari dan Titik Hendrawati ini mengikuti jejak orang tuanya yang mempunyai kepedulian terhadap kesehatan, ayahnya berprofesi sebagai dokter. Sejak kecil, Akbar akrab dengan dunia kesehatan. Sehingga sering kali ia melakukan penelitian dibidang kesehatan.
Terbaru, siswa kelahiran 19 Januari 2001 berhasil menciptakan alat pendeteksi bakteri dalam air. Berkat alat yang ia beri nama Desaining “Akbar Detector” For Checking Bacterial in The Liquid, telah mengantarkannya memenangkan lomba internasional yang digelar di Thailand pada tanggal 02 – 05 Pebruari 2015. Ia berhasil memperoleh medali dan penghargaan. “Alhamdulillah, saya memperoleh 1 medali perak dan 2 penghargaan,” kata siswa yang sekarang masih menjabat Ketua PMR itu.
Hasil temuan Akbar, tergolong kreatif. Alat-alat atau bahan yang diperlukan yakni susu yang sudah rusak, cairan blue biuret, pipet, tabung reaksi, hiter/microwave, UV/laser. Mula-mula susu yang sudah rusak dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi blue biuret secukupnya menggunakan pipet. Setelah itu dipanaskan menggunakan hiter/microwave sampai mendidih. Kemudian dikeluarkan ditunggu sampai agak dingin, agar tidak pecah ketika dimasukkan ke dalam freezer. Setelah dipastikan agak dingin dimasukkan ke dalam freezer kurang lebih 45 menit sampai beku, lalu dikeluarkan tabung reaksinya dengan hati-hati, jangan sampai yang didalamnya pecah atau rusak. Setelah itu disinari lampu UVI/laser, kita lihat reaksinya diruangan gelap. Dengan menggunakan gimbox (replica ruangan gelap). Tabung reaksi akan menyala diruangan gelap karena mengandung bakteri e-coli berwarna biru. Kesimpulannya cairan tersebut mengandung bakteri. Penelitiannya tidak hanya dicoba ke susu tapi juga ke air.

Penelitian siswa yang bercita-cita ingin menjadi seorang dokter itu, berawal keprihatinannya terhadap masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan/lingkungan, terutama masalah air bersih. Masih banyak masyarakat yang kekurangan air bersih, sehingga air seadanya yang diminum, padahal air itu mengandung bakteri yang sangat berbahayau untuk kesehatan. Dengan temuannya ia berharap bisa memberikan sumbangsih di dunia kesehatan. “saya berharap, semoga dengan temuan saya ini bisa membantu masyarakat untuk lebih peduli kepada kesehatan,” kata siswa yang mempunyai hobi membaca itu. (ar)