Kota Malang – Buah memang jatuh
tak jauh dari pohonnya. Sebut saja Ahmad Yahya Abdul Azis, siswa MTs Surya
Buana Malang. Putra dari pasangan dokter, dr. Wahyu Sarwiyata dan Sumiatun ini
mengikuti keahlian orang tuanya yang gemar mengautak-ngatik ilmu eksakta. Sejak
SD, Yahya kecil akrab dengan matematika dan IPA sehingga ia tak jarang menjadi
andalan sekolahnya dikompetensi-kompetensi bergengsi. Mulai dari level Malang
Raya hingga nasional.
Teranyar, siswa MTs Surya Buana ini menyabet Juara I Olimpiade
Matematika se-Jawa Bali. Ia menyisihkan ribuan siswa lain dari dua pulau
tersebut. “Untuk tingkat Jawa-Bali, berkali-kali saya selalu terlempar di babak
semifinal. Tapi saya tidak menyerah dan terus mengasah kemampuan didampingi
guru-guru di MTs Surya Buana,” tutur Yahya.
Di sekolahnya, Yahya memang terdaftar sebagai anggota
Bakat-Minat Olimpiade Matematika. Bakat-Minat adalah wadah peminatan siswa MTs
Surya Buana agar potensi yang mereka miliki dapat terbina secara intensif
selain materi yang disampaikan di kelas sendiri.
Tentang olimpiade yang ia
menangkan, Yahya menjelaskan, sebelumnya ia mengikuti penyisihan di Rayon
Malang. Sukses di Rayon Malang, ia terus menlanjutkan hingga tersisa peserta delegasi
dari berbagai kota/kabupaten se-Jawa Bali, dan Yahya sendiri yang mewakili
Malang. “Babak penyisihan semua soal diberikan dalam bentuk tes tulis. Sampai babak
semi final, soal disampaikan sebagai tes lisan seperti cerdas cermat. Soal
paling sulit ya, tentang geometri dan trigonometri. Untung guru saya di
Bakat-Minat sudah sering menjelaskan itu, “Ujar siswa yang berulang tahun
setiap 1 Juli ini.
Ada hal yang paling Yahya suka
dari semua kompetisi yang ia ikuti. Bukan hanya gelar juara yang berkali-kali
diraihnya, melainkan juga workshop-workshop yang selalu menjadi bagian dari
kegiatan. Misalnya workshop cara mudah memecahkan soal, workshop logika, atau
workshop lain yang merambah dunia
teknologi. Seperti workshop corel draw beberapa waktu lalu.
Selain itu, ia juga mengaku senang
berkenalan dengan siswa di sekolah dan daerah lain yang memiliki hobi sama.
“Meski semua adalah saingan tapi kita bersaing secara fair sehingga tidak
sungkan untuk sharing ilmu dan saling memberi semangat,” ujar Yahya.
Sementara itu, Kepala MTs Surya
Buana Akhmad Riyadi mengungkapkan apresiasinya. Menurut Riyadi, tidak hanya
prestasi Yahya yang istemewa, tapi juga kegigihannya dalam mengejar prestasi.
“Berkali-kali gagal di semifinal, tapi tidak menyerah. Itu layak menginspirasi
semua pelajar di Indonesia,” tandas Riyadi. Lebih lanjut Riyadi menyampaikan
bahwa selain prestasi yang sudah di raih Yahya, masih banyak prestasi lain yang
sudah diraih siswa-siswi MTs Surya Buana baik tingkat Lokal, Regional maupun
Nasional.